Jumat, 07 Desember 2007

It's coming our way

Bismillahirahmanirahim,

Dear Friends,
Orang bilang bahwa tingkat stress sampai depresi paling tinggi itu adalah pada saat, sebuah pistol ditempelin ke kepala anda dan orang yang memegangnya adalah tetangga yang paling benci sama anda karena anda ketahuan memperkosa terus membunuh istri yang sangat dicintainya jadi saya kira dia pengen banget meledakkan kepala anda dengan pistol itu.Jadi kalo adegan kayak gitu terasa biasa aja di film – film yang sering kita tonton akan jadi sangat luar biasa ketika terjadi beneran sama anda,

Titik yang paling menyeramkan adalah ketika anda akan dibunuh oleh seseorang, ato dimatikan secara paksa oleh orang lain alias diubah dari benda hidup ke benda mati, dari level manusia, tumbuhan, binatang dan benda hidup lainnya ke level meja belajar, lemari, , dompet, keset, genteng, buku, tas, ato benda mati lainnya, dari yang tadinya bisa merasakan menjadi mati rasa, tadinya bisa stress menjadi tidak bisa stress, tadinya bisa iri dan panas hati, jadi gak ngerasa iri dan panas hati, tadinya ngerasa laper, haus, kenyang dan lain – lain jadi gak kerasa lagi, tadinya mumet mikir kesulitan hidup jadi gak mumet lagi, tadinya bisa sedih ato bahagia jadi gak bisa gitu lagi…jasad duniawi anda akan kehilangan mereka semua…
kan anda belum pernah denger orang mati laper, sedih, bahagia, ato marah…saya terus terang belum pernah denger..meskipun anda berdiri kemaki didepan kuburan bekas preman-preman tanah abang sambil bilang sini lu semua kalo berani maju semua, gua kepret lu semua !…saya jamin gak ada yang bangun terus ngeladenin tantangan anda, gak ada yang bangun bareng – bareng ngeroyok ato gebugin anda… mereka jadi kaya gelas ato piring aja ….jadi anda memaki orang mati sama memaki gelas, gitar ato piring , respon dan reaksinya akan sama saja…nothing…that’s all. (tapi agama selalu mengajarkan kita menghormati jenazah ato orang yang sudah meninggal, jadi tolong jangan dipraktekkan)

Yang sering kita alami mungkin melihat ekspresi orang pada saat baru meninggalkan dunia , ada yang senyum, ada yang kayak nahan sakit, ada yang kayaknya damai, ada yang tampang lagi bete, ada yang kayak orang tidur, ada yang kayak nahan sakit dan macam - macam…tapi saya gak tahu itu mengekspresikan apa…apakah itu yang dia rasakan pada saat menikmati saat terakhirnya, saya gak tahu….semoga Allah mengampuni dosa saya dan kita semua.

Yang paling jelas saya rasakan pada saat saya melihat ekspresi orang mati itu adalah wujud ketidakberdayaan, ke-dhoif-an, dan kekecilan manusia sebagai bagian dari alam di hadapan ALLAH…kalo anda bilang manusia itu adalah bossnya dunia ini, sehingga dia seolah – olah bisa memanipulasi alam untuk kepentingannya, untuk kali ini tidak .
Dia dengan akalnya ketika masih hidup mungkin bisa memanipulasi proses alamiah adanya pancaran sinar matahari ke bumi untuk sumber energi, memanipulasi gelombang elektromagnetik menjadi media penghantar suara, data, ataupun gambar, memanipulasi tanah batu dan campuran menjadi bahan bangunan, memanipulasi panas menjadi tenaga penggerak dan lain – lain. Akalnya terus mencari segala potensi teknologi yang bisa membikin hidup di dunia ini lebih nyaman dan akomodatif buat dia ketika hidup…makanya teknologi yang merupakan hasil kerja otak dan akal bisa memberikan dampak kenyamanan luar biasa ketika anda masih hidup…contohnya listrik kalo gak ada listrik mungkin anda gak bisa baca email ini, teknologi otomotif yang menghasilkan alat transportasi seperti mobil, motor, etc. kalo gak ada alat transportasi seperti mobil mungkin saya ngantornya 1 banding 1 hari artinya sehari masuk sehari libur.. karena kecapekan jalan kaki ke kantor, paling hebat ya naik kuda, itupun kalo gampang carinya. Terus bagaimana alat komunikasi berkembang begitu pesat, anda tinggal duduk pencet nomor bisa denger suara bapak sama emak dikampung pada saat itu juga. Manusia terus bereksplorasi sebisa mungkin menyibak rahasia alam.
Tapi kalau urusan kematian dia tidak bisa memanipulasi apa – apa….dalam artian dia tidak bisa menyibak rahasia dibalik kematian….ya gitu..ndak bisa…dia gak bisa menciptakan momen kematian menjadi lebih nyaman atau paling tidak diundur deadlinenya…tidak bisa..diramal pun susah..
dia akan tunduk pada proses alamiah yang disebut dengan kematian yang dia tidak tahu kapan.
Sepinter – pinternya orang, secanggih-canggihnya teknologi, sekomplit-komplitnya perlengkapan gak bakal bisa menghindarkan manusia dari kematian, dia tidak bisa dijinakkan….Menjadi titik kelemahan manusia….dan saya berpikir bahwa ini salah satu bentuk kekuasaan Allah SWT atas manusia…Allah memperlihatkan kebesaranNya dan betapa tidak berartinya kita…Dia mengirim milyaran benda hidup yang disebut manusia ke bumi terus dimatikan lagi dan anda atau saya begitu kecil merayap di bumi yang sudah dikunjungi milyaran manusia sebelum kita, dan sekarang mereka sudah hilang dari bumi kembali menghadap kepada Allah sang pengirimnya…dan yang menyedihkan kita tidak tahu sekarang mereka dimana, sedang apa, bagaimana rasanya….apakah mereka melihat kita yang ditinggalkan…apakah mereka seperti sedang terduduk lesu pucat pasi menunggu vonis tiba….karena setelah vonis tiba mereka tidak bisa melakukan kasasi atau naik banding, mereka tidak bisa mengubah vonis…siksa atau nikmat….

Bahwa sehebat – hebatnya anda, sesekuler – sekulernya anda, secerdas – cerdasnya anda, se ateis – ateis nya anda, setidak takut – takutnya anda pada ALLAH, secuek – cueknya anda pada NYA…kelak anda akan mengalami kematian….
Dan Islam mengajarkan bahwa kematian hanyalah proses awal dari sebuah keabadian dan pertanggung jawaban dari bagaimana kita menjalani hidup ini….
Jadi kalo kita suka melanggar apa yang dilarang Allah…hati – hati setelah mati kita akan dimintai pertanggung jawaban…dan jangan kuatir Allah sudah menyiapkan sebuah punishment yang disebut dengan neraka…..saya tidak tahu bagaimana neraka itu, bagaimana bentuk, dimensinya, ataupun designnya tapi penggambaran kitab suci Al Qur’an sudah begitu mengerikan buat kita…digambarkan bagaimana hukuman buat pezina, pendengki, pengambil hak orang, penyombong, pendewa harta, pengingkar nikmat, orang munafik, orang yang dzolim…orang yang suka pamer atau riya’…(ya Allah ampunilah dosa kami karena mungkin pernah melakukannya)

Intinya neraka itu dijanjikan buat orang orang yang tidak mau menjalankan perintahNya dan melanggar apa yang dilarang….
Jadi kalo sudah disuruh jangan sombong kita tetap sombong ya janji Allah adalah neraka..kalo disuruh jangan ngambil hak orang kita tetap maling juga ya ingat janji tadi, kalo disuruh sholat dan bersyukur malah kufur ya kembali ke janji Allah yang tadi…kalo disuruh menjauhi zina malah mendekat dengan tidak ada rasa takut ya jangan kuatir Allah gak buta, kalo disuruh jangan suka pamer di depan orang lain tetep aja kita pengin melakukannya ya monggo wong Allah sudah menyiapkan balasanNya buat kita…Dia tahu kapan kita tetap melakukannya….
Jangan kuatir Dia tahu kok berapa uang korupsi atau tilepan yang seharusnya tidak buat kita yang dimakan menghidupi diri sendiri dan keluarga…Dia tahu kapan kita mendekati zina ato bahkan berzina dengan seseorang baik itu pacar kita, temen kantor kita, tetangga kita, selingkuhan kita, ato siapa saja dan bagaimana seseorang memamerkan auratnya di depan bukan suami atau istrinya …dimana tempatnya…dengan siapa…gimana caranya ….lha kan segala sesuatu kerekam kayak kasus salah satu anggota DPR pimpinan kita yang terhormat (mohon maaf saya gak tahu mereka berzina atau tidak, Cuma adegan mereka terekam itu saja)….Dia juga tahu bahwa Dia sudah ngasih warning pada saat kita mau melakukannya dengan menyelipkan rasa takut ingat padaNya, rasa takut dan malu bila ketahuan…rasa deg degan kalo orang melihat….tapi kita tetap melanggarNya…Dia juga tahu bagaimana kesombongan kita biarkan hidup dalam diri kita…Dia tahu sikap sok suci yang kita tampak – tampakkan di depan orang lain…Dia tahu kedengkian yang kita tanam…demi Allah Dia tahu….dan setelah proses yang disebut kematian itulah kita akan dipertunjukkan oleh Allah dengan timbunan dosa kita saat melakukan maksiat dan kezoliman. Karena kadang kita ditegur dengan cara yang halus pada saat masih hidup tetep tidak mempan…kita lebih percaya bahwa nafsu akan memberi nikmat pada kita, padahal sudah terbukti hanya sesaat…kita lebih memilih melanggar daripada menahan…Astaghfirullah…(bukankah pelanggaran yang tetep kita lakukan dengan sadar dan tahu itu itu salah, merupakan bentuk penghinaan kepada Allah Subhanahuwata’ala yang membikin larangan tersebut)…

Makanya Allah begitu murka dengan orang yang fasik…yang tahu itu larangan tapi lebih memilih nafsunya untuk melanggar dan yang lebih kurang ajar lagi kadang tidak takut lagi, tidak malu lagi, tidak risih lagi sama Allah yang kelak akan menyeret dia ke alam akhirat dari keberadaannya di dunia ini ….padahal kita sadar bahwa kita tidak diberi 2 pilihan, terus hidup atau mati…kita hanya punya satu pilihan …yaitu mati dan meninggalkan dunia untuk mempertanggungjawabkan itu semua….kita mungkin bisa menghindar siksa akhirat dengan milih hidup terus kalo boleh….(who wants to live forever anyway?)..tapi sayangnya kita tidak diberi kewenangan memilih hal itu…kita hanya diberi kewenangan memilih patuh pada Allah atau ingkar pada Allah….
saya jadi ingat temen saya bilang gini, “mas yang namanya menjalankan perintah Allah itu mungkin lebih mudah kita lakukan…contoh : sholat, zakat, puasa, haji, sodaqoh dll….tapi kalo disuruh tidak melanggar larangannya itu baru berat sekali contoh: dilarang zina, dilarang berlebih – lebihan, dilarang sombong, dilarang riya, dilarang ngambil hak orang lain, dilarang mengecilkan orang lain, dilarang pamer didepan orang lain, dilarang nggosipin orang lain, dilarang munafik, dilarang merasa benar sendiri, dilarang iri, dengki, tinggi hati, dilarang berburuk sangka sama orang, dilarang merendahkan orang, dilarang dendam, dan larangan lain yang kita tahu tapi ,,,,ya Allah engkaulah yang maha pengampun atas segala kebusukan hati hambaMu ini….semoga Allah melindungi kita dari kezoliman orang lain dan mencegah kita dari menzolimi orang lain…semoga Allah mematikan kita dalam keadaan terampuni dan diterimanya taubat kita, karena jarak kita dengan kematian kita mungkin hanya 1 menit dari saat kita baca ini, mungkin 1 hari, mungkin seminggu, sejam, setahun,,, ….tapi yang pasti dia sedang pelan – pelan menuju kearah kita…who knows?

“Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah”.

3 komentar:

moko mengatakan...

tulisan anda lumayan bagus.teruslah berkarya.saya doakan selalu sukses....pokoknya top of the death untuk anda okeeeeyyyy brovottersi

moko mengatakan...

you can fly in the sky

Nenny anwar mengatakan...

It's great to have a chance to learn a lot things from you...hoping I will always have a chance tomorrow and the day after....

MANROBBUKA

Foto saya
Jakarta, DKI, Indonesia
Jales Viva Jaya Mahe